RSS
Have you heard the quote, 'don't take life too seriously, noone get out of it anyway? Well, movies are, in fact, imitations of life.

THE MIRROR


Mirror mirror on the wall, who’s the fairiest of them all?

Mirror atau cermin, selama ini dikenal sebagai alat yang merefleksikan salah satu sifat dasar manusia, yaitu narsisme. Di dalam film pun, selalu seperti itu sehingga kutipan di atas tentunya tidak asing lagi. Kutipan tersebut diambil dari cerita anak-anak klasik, Snow White, dimana si ratu jahat sebenarnya hanya mengajukan pertanyaan retoris kepada cerminnya. Maksud sebenarnya hanya ingin mendengar penekanan bahwa dirinyalah yang paling cantik, tapi si cermin malah mengatakan, ada seseorang lagi yang lebih jelita dari sang ratu, yaitu Snow White.

Di film-film modern, cermin tetap menjadi simbol penekanan karakter yang nariis, yaitu karakter yang mencintai dirinya sendiri. Selalu pasti ada adegan dimana seorang tokoh berbicara dengan diri sendiri di depan cermin. Dari perspektif orang pertama, sangat tidak mungkinlah seseorang memandangi dirinya sendiri sebagai lawan bicara. Maka di sinilah peranan cermin, yaitu untuk menyediakan penampakan langsung dari si karakter.

Toh, seperti Christina Aguilera menyanyikannya dalam lagu “Reflection”
"Who is the girl I see staring straight back at me? When will my reflection shows who I am inside?"

Nah, berikut ini dua adegan bericara dengan cermin terbaik yang pernah saya lihat:

1. Robert de Niro dalam Taxi DriverKarakter Travis Bickle yang diperankannya menodong bayangannya di cermin sambil menghardik, "you talkin' to me?"

2. Aaron Johnson dalam Kick Ass



hampir sama dengan De Niro, si superhero dadakan ini menghardik bayangannya sendiri di cermin sambil mengacungkan double stick-nya.


Namun, selain karakter-karakter yang merasa dirinya hebat, sehingga selalu ingin melihat pantulan hebat-nya di dalam cermin, ternyata ada juga adegan yang sama sekali berbeda. Karakter Edward Norton dalam the 25th Hour justru mengguakan cermin untuk memaki dirinya sendiri. Ia merasa dirinya sudah tidak berguna lagi hidup di dunia ini. Dalam monolognya, yang semakin lama semain melebar, dia mengungkapkan kebenciannya kepada semua hal yang dianggapnya membuat dunia ini menjadi ‘busuk’.



setelah memaki 'seluruh dunia', karakter Monty Brogan akhirnya memuntahkan makian pamungkas untuk dirinya sendiri, "No. No, fuck you, Montgomery Brogan. You had it all, and you threw it away, you *dumb* *fuck*!"

So, now it's up to you. When you look at the mirror, which side of yourself that you want to see?

<_mp_>


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright 2009 MOVIE MINDSET. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy