RSS
Have you heard the quote, 'don't take life too seriously, noone get out of it anyway? Well, movies are, in fact, imitations of life.

SARSGAARD AND SCHREIBER THE GRAY


"Black and white is how it should be, but shades of gray is all I see..." - Billy Joel.

Tentunya, banyak penonton yang merasakan bahwa karakter-karakter dalam film zaman sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Jika dulu, penonton cukup puas dengan karakter protagonis yang berusaha mengalahkan si antagonis, maka sekarang sepertinya tidak lengkap jika sebuah film tidak memiliki karakter abu-abu. Coba cek saja daftar film favorit Anda. Pasti cerita akan semakin berwarna dengan keberadaan karakter abu-abu. Karakter Severus Snape di seri Harry Potter, Boromir di trilogi Lord of the Rings, dan Nick Fury di dua film Iron Man menjelaskan semuanya, bukan?

Nah, kalau saya perhatikan, belakangan ini ada dua aktor yang sangat sering dipergunakan untuk berperan sebagai karakter abu-abu. Kebetulan, keduanya bukan aktor kelas A. Meski demikian, karakter mereka selalu karismatik dan dibawakan secara meyakinkan oleh kedua pria yang hampir sebaya ini:

1. Peter Sarsgaard
Yang paling diingat orang mungkin perannya sebagai polisi jahat di Flightplan (2005). Penonton dibuat bertanya-tanya, jahatkah orang ini sebenarnya? Apakah niatnya untuk membantu karakter Jodie Foster di situ tulus atau ada motif lain? Setelah itu, aktor kelahiran Illinois ini bermain dalam drama perang Jarhead (2005). Meski di film tersebut dia hanya sebagai pendukung Jake Gyllenhall, tapi karakternya benar-benar membangun keseluruhan konflik film dengan personality-nya yang cenderung emosional.

Sebelumnya, di film horor The Skeleton Key (2004), dia memainkan karakter penuh rahasia yang menghantui Kate Hudson. Peran yang mirip dilakoninya pula untuk Orphan (2009), sebuah thriller psikologis dimana dia berperan sebagai suami yang selalu mengkonfrontasi karakter utama Vera Farmiga, yang berperan sebagai istrinya. Terakhir, Sarsgaard menjadi agen CIA korup yang mengejar-ngejar Tom Cruise di Knight and Day (2010).

2. Liev Schreiber
Saya sudah memperhatikan aktor ini sejak bermain di trilogi Scream (1996, 1997 dan 2000) sebagai Cotton Leary, karakter yang dituduh membunuh ibu Neve Campbell padahal sebenarnya bukan pembunuh. Dari situ, Schreiber sempat menghilang sampai akhirnya muncul lagi di remake The Manchurian Candidate (2004).

Pria ini akhirnya mengukuhkan diri sebagai spesialis peran abu-abu setelah muncul sebagai Sabretooth, rival Wolverine dalam X-Men Origins: Wolverine (2009). Setelah itu dia muncul dalam Salt (2010) sebagai teman-jadi-lawan Angelina Jolie. Oh ya, jangan lupa peran memorable-nya di Defiance (2008) yang selalu menentang Daniel Craig sebelum akhirnya bahu-membahu di medan perang.

Karakter abu-abu memang membuat kita sebagai penonton memiliki sudut pandang baru terhadap perkembangan penokohan suatu karakter dalam film. Ingat, sebuah karakter abu-abu bisa berpura-pura menjadi antagonis di awal, tetapi ternyata menjadi protagonis seiring berkembangnya cerita. Begitu pula sebaiknya, di awal bisa jadi dia baik, tapi menjadi jahat di ending film.

Sarsgaard dan Schreiber telah membuktikan kelas masing-masing dengan cara membawakan karakter-karakter 'menantang' seperti itu dalam film-film mereka. Makanya, kita harus memberi apresiasi lebih terhadap kedua aktor 'abu-abu' ini.

<_mp_>
 
Copyright 2009 MOVIE MINDSET. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy